B3R1T4 SEPUTAR DUNIA PENDIDIKAN..!!

**NEO** Tue Apr 24, 2007 10:05 pm

MTs Renokenongo Tetap Laksanakan Unas

Madarasah Tsanawiyah (MTs) Kholid Bin Walid Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Selasa (24/4), tetap melaksanakan Ujian Nasional (Unas), meski gedung sekolah berbatasan dengan tanggul lumpur panas Lapindo namun para siswa tetap bersemangat menjawab soal Unas.
Kepala Sekolah MTs Kholid Bin Walid Desa Renokenongo, Ali Mas`ad mengemukakan, dilaksanakannya ujian di sekolah ini, karena gedung sekolah itu milik sendiri dan tidak ada alternatif lain.
"Seandainya mau pindah, kami belum tahu pasti mau pindah ke mana. Jika digabung dengan sekolah lain, siswanya merasa kurang nyaman," paparnya.
Menurut Ali, ini merupakan bukti kemandirian sekolah MTs dalam melaksanakan Unas, karena sekolah ini milik yayasan Desa Renokenongo.
Untuk itu, Lapindo Brantas Inc dan Pemkab Sidoarjo, hendaknya memperhatikan dewan guru untuk membantu sarana transportasi. Pasalnya, jarak sekolah dari rumah kontrakan para guru sekitar 12 km, padahal sebelumnya hanya berjarak 1-2 km.
Ujian dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 10.00 WIB, diikuti 20 siswa, dan dilaksanakan mulai hari ini, Selasa (24/4) hingga Kamis (26/4). Unas ini diawasi tiga orang dari SMPN 3 Porong dan satu cadangan dari SMPN 1 Porong.
"Selama ujian berlangsung, tidak ada kendala. Tetapi ada dua siswa yang terlambat lima menit, dengan alasan karena akses jalan dari rumah mereka menuju sekolah sulit ditempuh," tegasnya.
Jumlah guru yang mengajar di MTs ada 16 orang. Meski saat ini, dewan guru banyak yang mengalami kesulitan, namun mereka tetap semangat dalam mengajar. Sementara Ali sendiri juga pindah dari Tanjek Wagir ke Desa Krembung yang jaraknya 12 km dari Desa Renokenongo.
Salah seorang siswa, Muhdatul Khasanah menuturkan, untuk persiapan ujian dia mengalami kesulitan, karena sebagian buku-bukunya tertinggal di rumah RT 1 Desa Renokenongo, sedangkan dia sekarang tinggal di RT VII.
Terkait dengan keadaan gedung sekolah yang minim sarana, Ali mengimbau, Pemkab membantu pengadaan papan tulis, penerangan, bangku sekolah, renovasi gedung sekolah, serta akses jalan menuju sekolah.

**NEO** Tue Apr 24, 2007 10:10 pm

26 Pengaduan Kecurangan UN 2007 Masuk Pusat

Inspektorat Jenderal (Irjen) Depdiknas telah menerima sedikitnya 26 laporan mengenai adanya dugaan kecurangan pada pelaksanaan Ujian nasional untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang berasal dari berbagai provinsi di tanah air.

"Selama berlangsungnya UN SLTA, kami menerima laporan kecurangan dalam pelaksanaan UN. Berdasarkan laporan yang masuk hingga kini ada sekitar 26 kasus penyimpangan yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota, antara lain, kasus kebocoran UN, pencurian bahan ujian, keterlambatan soal, salah cetak pada soal ujian, kerusakan dan sebagainya," kata Inspektur I Irjen Depdiknas, Amin Priatna didampingi anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Furqon dalam jumpa pers yang dipandu oleh Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH), Bambang Wasito Adi di Jakarta, Senin.

Laporan dugaan kecurangan UN SLTA 2007 diperoleh antara lain dari Bandung Jabar, Jakarta, Padang Sumbar, Jember dan Ngawi keduanya di Jatim.

Sejauh ini kasus-kasus tersebut tengah diselidiki secara intensif oleh Tim Itjen Depdiknas namun kesimpulan sementara kebocoran soal melalui pesan layanan singkat/SMS sulit terjadi, karena siswa dilarang membawa telepon seluler, katanya.

Tentang duagaan kebocoran soal via SMS di Bandung, Amin mengatakan, ada yang kontradiksi, seperti ada pernyataan dari Sekjen Forum Aspirasi Guru Indonesia (FAGI) Bandung Iwan Setiawan yang memperingatkan akan adanya bocoran jawaban soal UN yang bisa menyesatkan.

Namun, Iwan juga memberikan keterangan lain yang menyebutkan memang ada kebocoran soal lewat SMS. Tapi, hanya 10 soal yang benar dari 50 total soal UN.

Amin juga mengatakan, bahwa dirinya belum memperoleh laporan adanya sekolah negeri di Tangerang yang disebut-sebut membuat Tim Sukses Sekolah yang dipimpin kepala sekolahnya berusaha dengan cara-cara curang untuk mendongkrak nilai siswa sekolahnya.

Sementara itu, anggota BSNP, Furqon mengatakan, Irjen Depdiknas dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) saat ini tengah menurunkan tim verifikasi ke darah untuk menyelidiki sejumlah pengaduan dari masyarakat terkait dengan adanya indikasi penyimpangan dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) SLTA minggu lalu.

Menurut dia, Irjen tengah mengkaji pengaduan-pengaduan yang masuk tersebut dan kalau nantinya isu itu benar akan segera ditindaklanjuti ke proses hukum.

"Saat ini Irjen sudah mengirimkan tim ke daerah, termasuk tim ini juga akan memverifikasi temuan-temuan dalam pelaksanaan ujian nasional tersebut," katanya.

Mengenai tindakan yang akan dijatuhkan kepada para pelaksana yang terbukti melakukan penyimpangan, Amin menegaskan, bentuk tindakan atau sanksi tersebut bagi pegawai negeri sipil sesuai dengan PP 30. Mulai berupa penurunan jabatan, dibebaskan dari jabatan hingga pemecatan dari PNS, diproses secara hukum, bisa pidana atau perdata tergantung kasusnya.

Irjen Depdiknas, kata Amin akan bekerjasama dengan Badan Pengawas Daerah (Bawasda) dan Kepolisian setempat untuk menyelidiki kasus penyimpangan dalam pelaksanaan ujian nasional.

"Pemerintah, tidak akan mentolerir terhadap petugas yang terbukti melanggar penyimpangan," tambahnya.

Mengenai antisipasi terjadinya kebocoran soal atau penyimpangan lain dalam pelaksanaan UN SLTP yang akan digelar mulai hari Selasa (24/4) hingga Kamis (26/4) mendatang, Furqon menjelaskan, BSNP mengirimkan tim pemantau independen seperti pelaksanaan UN minggu lalu, hanya diperketat sistemnya.

"Kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya penyimpangan," ujarnya.

Furqon menambahkan, pola satu kelas dua paket soal tetap akan dilaksanakan karena hal ini sudah menjadi sistem yang dinilai sangat efektif menghindari contek-menyontek antarpeserta ujian nasional. Begitu juga dengan penggunaan handphone (HP) peserta dan petugas, baik guru maupun tim pemantau independen.

Dikatakannya, titik rawan terjadinya kebocoran soal, antara lain dari dalam pengiriman master soal dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendek) ke percetakan, dari percetakan ke rayon dan dari rayon ke sekolah. "Karena itu, ketika pendistribusian tim BSNP dan pemantau ikutserta bahkan mereka ikut menginap di percetakan," katanya.

**NEO** Tue Apr 24, 2007 10:12 pm

Mendiknas Jamin Semua Kasus UN Diperiksa

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan semua kasus dan laporan atas adanya dugaan pelanggaran atau kebocoran dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) akan ditindaklanjuti dan diperiksa.

"Semua kasus ditindaklanjuti, diperiksa oleh Inspektoral Jenderal dan bekerja sama dengan polisi," kata Mendiknas Bambang Sudibyo seusai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau pelaksanaan UN di Jakarta, Kamis.

Menurut Mendiknas, apabila pelanggaran yang terjadi termasuk perbuatan tindak pidana maka akan diteruskan proses hukum (dipidanakan).

Namun, tambah Mendiknas, jika pelanggarannya bukan termasuk tindak pidana maka akan dilakukan sanksi administratif mulai dari pembatalan hasil UN untuk satu mata pelajaran atau seluruhnya sampai pembatalan kelulusan.

Sementara itu, menurut Wapres Jusuf Kalla dalam kunjungan peninjauan itu , isu adanya kebocoran UN selalu terjadi setiap tahunnya.

Ketika ditanya adanya beberapa isu "kebocoran " soal ujian ,Mendiknas mengatakan situasi seperti itu selalu ada. Namun, tambahnya sebagian besarnya hanyalah penipuan.

"Bahwa kemungkinan ada, yaa sejak tahun 50-an selalu saja hal-hal tidak sempurna, tidak bisa 100 persen sempurnya. Tetapi jauh lebih baik sekarang ini," kata Wapres.

Wapres mencontohkan saat ini ada larangan keras untuk membawa telepon genggam. Selain itu dilakukan pengawasan yang berlapis-lapis seperti pengawas sekolah, pengawas dari sekolah lain dan pengawas Independen.

Namun memang ada pelanggaran seperti itu, tambah Wapres . Namun pemerintah akan mengeceknya dan pasti akan memberikan sanksi kepada yang melakukannya.

9uest Mon Jun 11, 2007 10:16 pm

Dikarenakan adanya pengunduran
pengumuman hasil Ujian Nasional, maka terdapat beberapa perubahan jadwal
pelaksanaan SPMB 2007, sebagai berikut:
1.Pendaftaran: 19 - 29 Juni 2007
2.Ujian : 4 - 5 Juli 2007
3.Ujian Ketrampilan: 9 - 14 Juli 2007
4.Pengumuman (melalui koran): 3 Agustus 2007
5.Pengumuman (melalui web): 2 Agustus 2007 pukul 20.00 WIB

Sponsored content

B3R1T4 SEPUTAR DUNIA PENDIDIKAN..!!

B3R1T4 SEPUTAR DUNIA PENDIDIKAN..!!

Re: B3R1T4 SEPUTAR DUNIA PENDIDIKAN..!!

Re: B3R1T4 SEPUTAR DUNIA PENDIDIKAN..!!

SPMB 2007

Re: B3R1T4 SEPUTAR DUNIA PENDIDIKAN..!!