cafepojok
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

man of the year 2007

Go down

man of the year 2007 Empty man of the year 2007

Post  99 Mon May 14, 2007 6:44 pm

Juhri bin Haji Geni, Yahya bin Haji Geni Yahya dan Muhammad Yatim Tugono. Mereka adalah mantan pegawai Kelurahan Meruya. Mereka inilah yang diduga menjadi pangkal silang sengketa tanah Meruya, Jakarta Barat.

KETIGANYA patut mendapat julukan MAN OF THE YEAR 2007, karena mulai saat ini dst, ketiganya sudah berhasil membuat kekisruhan tanah terbesar di jakarta.
begitu juga dengan calo-calo tanah di BPN, yg telah berhasil menerbitkan ribuan sertifikat tanah asli untuk warga meruya sekarang, hanya dengan berdasarkan SURAT GIRIK yg di PALSU kan & jelas-jelas status tanah tsb masih dalam sengketa/sita pengadilan.


=============





Kisah Trio Pemicu Kisruh Meruya
Deden Gunawan - detikcom

PT Porta Nigra mengaku membeli lahan Meruya Udik -- sekarang Meruya Selatan -- Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada tahun 1972, dari Juhri dkk. Tapi setelah surat-surat ada di tangan Porta, ketiga orang itu menjual lahan tersebut ke banyak pihak, termasuk Pemda DKI Jakarta, dengan surat palsu.

Pengadilan sempat menghukum ketiganya terkait kasus penggelapan dan penipuan dalam penjualan tanah di Meruya itu.

"Tiga orang itu dari sejak dahulu terkenal suka ngobyek tanah. Malah ketiganya sebagai orang yang paling kaya waktu itu," kata Manaf, kerabat dekat Yahya, sebagaimana ditulis Laporan Khusus detikportal.

Meski ketiganya telah dihukum, tidak berarti persoalan tanah Meruya selesai. Justru kini masalah itu semakin membesar. Tindakan yang dilakukan Juhri, Yahya, dan M Yatim Tugono ternyata telah membuat susah banyak orang. Ribuan orang terancam tergusur dari rumahnya akibat penggelapan dan penipuan yang mereka lakukan.

Kini di saat warga resah karena rumahnya terancam digusur, ketiganya tidak bisa dimintai keterangan ataupun pertanggungjawaban.

Juhri saat ini mengalami cacat permanen, sementara M Yatim Tugono telah meninggal dunia. Sedangkan Yahya hingga kini keberadaannya belum jelas. (nrl/nrl)
99
99
Senior member
Senior member

Jumlah posting : 262
Registration date : 25.04.07

Statistik
Point:
man of the year 2007 Left_bar_bleue0/0man of the year 2007 Empty_bar_bleue  (0/0)
Warning:
man of the year 2007 Left_bar_bleue0/0man of the year 2007 Empty_bar_bleue  (0/0)
Thank:
man of the year 2007 Left_bar_bleue0/0man of the year 2007 Empty_bar_bleue  (0/0)

Kembali Ke Atas Go down

man of the year 2007 Empty Re: man of the year 2007

Post  99 Mon May 14, 2007 6:45 pm

Kisruh Meruya
Sebuah Jalan Bernama Haji Juhri
Anwar Khumaini - detikcom

Jakarta - Pada tahun 1970-an, saat Meruya, Jakarta Barat belum semetropolis sekarang, Haji Juhri adalah salah satu orang terkaya di daerah itu. Gajinya sebagai pegawai Kelurahan Meruya memang tak seberapa, tapi obyekan-nya sebagai makelar tanah, sungguh luar biasa.

Juhri pun menjadi orang terpandang di daerahnya kala itu -- dulu bernama Meruya Udik, kini Meruya Selatan. Dia juga mampu naik haji, hal yang hanya bisa dilakukan orang dengan tingkat ekonomi berlebih. Dia dikenal sebagai bek atau mandor. Dia mengumpulkan surat-surat tanah warga dan menjualnya pada "mereka yang membutuhkan".

Dan saking bekennya nama dia, ada sebuah jalan di Meruya yang bernama dirinya, yaitu Haji Juhri. Hingga kini, jalan Haji Juhri masih populer di kalangan warga Meruya. Letaknya tidak jauh dari kampus Universitas Mercu Buana.

Kejayaan Haji Juhri mulai rontok setelah dia diperkarakan PT Porta Nigra ke pengadilan pada tahun 1985. Pemicunya, Juhri bersama sejumlah koleganya, menjual kembali puluhan hektar tanah di Meruya yang dijualnya ke PT Porta Nigra kepada pihak lain.

Juhri diganjar 1 tahun penjara pada 1985 dan barang bukti mesti dikembalikan ke Porta Nigra. Karena gagal mengembalikan tanah puluhan hektar tersebut, Porta Nigra menggugat Juhri cs secara perdata pada 1996.

Tahun 2001, putusan kasasi MA berpihak pada Porta Nigra. Lahan di Meruya harus diserahkan ke perusahaan yang berdiri tahun 1970 itu pada Porta Nigra. Keputusan eksekusi keluar tahun 2007 dan eksekusi diputuskan 21 Mei 2007. Ribuan warga Meruya pun terbeliak.

Nada sebal salah satunya memang tertuju pada Haji Juhri, yang memicu ontran-ontran ini. Tapi di mana Juhri saat ini? "Dia sudah pikun," kata seorang warga setempat pada detikcom, akhir pekan lalu.

Kini hidup Juhri berbalik 180 derajat dibandingkan era 1970-an. Masa kejayaannya telah redup.

"Kalau mau nemui dia, percuma. Dia pikun, nggak ingat apa-apa," imbuh warga yang mengaku masih ada hubungan saudara dengan Juhri itu.

Pria itu mengaku, pada tahun 1970-an dia adalah orang miskin, sedangkan Juhri orang kaya. Namun dia tidak berani mendekati Juhri karena takut dikira minta-minta. Tapi kini kondisinya berbalik tajam. Juhri tidak sekaya dulu lagi.

"Anaknya jadi tukang ojek," ujar saudara Juhri tersebut, yang rumahnya menjadi posko forum komunikasi masyarakat Meruya, melawan Porta Nigra, ini. (nrl/sss)
99
99
Senior member
Senior member

Jumlah posting : 262
Registration date : 25.04.07

Statistik
Point:
man of the year 2007 Left_bar_bleue0/0man of the year 2007 Empty_bar_bleue  (0/0)
Warning:
man of the year 2007 Left_bar_bleue0/0man of the year 2007 Empty_bar_bleue  (0/0)
Thank:
man of the year 2007 Left_bar_bleue0/0man of the year 2007 Empty_bar_bleue  (0/0)

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik