liciiikkkk!!!!!

dr. SaNtai Sat May 19, 2007 5:25 am

kenapa sebuah nyawa bisa bgitu aja disepelekan,,,kejadian itc begitu meyesakan,,kenapa ga da tuntutan....dsar sistem buruk negara yg tetap ga berubah dari dulu!!!!
menyeballlllllkaaannn!!!!!!!!
bisa2nya mereka menyalahkan si korban,,,yg jelas2 itu terjadi karena sistem safety yg ga keruan!!! whai para pengusaha jgan hanya ngejar keuntungan mulu!!! dsar babe aerr!!!!

knapa kalian diam saja!!!!! tunjukkan aspirasi kaliann......sadarkah kalian semuaaa!!!???!?!?!?!?!
MENYEBALKAN !!!!!!!!

aseeemm

dr. SaNtai juga dokter anda bersama
bersulang

rafly Sat May 19, 2007 5:05 pm

dr. SaNtai wrote:kenapa sebuah nyawa bisa bgitu aja disepelekan,,,kejadian itc begitu meyesakan,,kenapa ga da tuntutan....dsar sistem buruk negara yg tetap ga berubah dari dulu!!!!
menyeballlllllkaaannn!!!!!!!!
bisa2nya mereka menyalahkan si korban,,,yg jelas2 itu terjadi karena sistem safety yg ga keruan!!! whai para pengusaha jgan hanya ngejar keuntungan mulu!!! dsar babe aerr!!!!

knapa kalian diam saja!!!!! tunjukkan aspirasi kaliann......sadarkah kalian semuaaa!!!???!?!?!?!?!
MENYEBALKAN !!!!!!!!

dr. SaNtai juga dokter anda bersama

saya juga sebaaaaaaaal kalo memang betul apa yang di bilang dokter santai itu betul, bisa2nya mereka menyalahkan korban dasaaaaaaaaaaar kurang ajaaaaaaaaaaaaaar para pengusaha itu

awas lu

99 Sun May 20, 2007 10:24 pm

saya ikut berbelasungkawa kepada keluarga korban.

pertamanya sih katanya pihak keluarga mo nuntut, tapi ternyata dibatalin. kira-kira knapa ya?

apa karna supirna (si istri) blum punya sim?
kalo udah punya sim, brarti sistem pemberian sim nya yg perlu diperiksa, karena menurut keterangan tetangga & bahkan ibu si korban sendiri, pengemudi "baru bisa nyetir" (keluarga ini baru ganti mobil otomatic 1 1/2 bulan lalu)
sepengetahuan saya, ujian praktek sim tidak ada samasekali test mengenai tatacara parkir di lantai 7.

untuk pemilik bangunan sendiri, sebaiknya melebihi / melebihkan standar keselamatan yg berlaku di indonesia. karena memang aturan keselamatan lahan perparkiran bertingkat di indonesia masih sangat minim.

dr. SaNtai Tue May 22, 2007 3:16 am

99 wrote:saya ikut berbelasungkawa kepada keluarga korban.

pertamanya sih katanya pihak keluarga mo nuntut, tapi ternyata dibatalin. kira-kira knapa ya?

apa karna supirna (si istri) blum punya sim?
kalo udah punya sim, brarti sistem pemberian sim nya yg perlu diperiksa, karena menurut keterangan tetangga & bahkan ibu si korban sendiri, pengemudi "baru bisa nyetir" (keluarga ini baru ganti mobil otomatic 1 1/2 bulan lalu)
sepengetahuan saya, ujian praktek sim tidak ada samasekali test mengenai tatacara parkir di lantai 7.

untuk pemilik bangunan sendiri, sebaiknya melebihi / melebihkan standar keselamatan yg berlaku di indonesia. karena memang aturan keselamatan lahan perparkiran bertingkat di indonesia masih sangat minim.

gw setuju dengan cara kepemilikan sim di indonesia, tinggal byr aja udah dpt. kl ada tuntutan trus dibatalin, karena itu mungkin udah ada uang tutup mulut/ganti rugi dari pihak pengusaha,

karena kalo sampai masuk court pihak pengusaha akan rugi lbh bnyak blom lg renovasi yg akan dilakukan dan itu mengurangi pendapatan perhari jika perputaran uang tersendat. dan itu sudah kerugian buat mereka.(pengusaha)

dan lagi akan byk pemilik gedung2 yg mempunyai sistem keamanan yg belom standar bakal kelimpungan...analisa gw sih gt...

dr.SaNtai juga dokter anda bersama
bersulang

99 Tue May 22, 2007 7:46 pm

keterangan resmi dari kapolres: pengemudi tidak memiliki SIM
(detikcom hari ini)

Ikut disalahkannya pengembang pada kecelakaan terjun bebas Honda Jazz hitam muncul lantaran mobil bernopol B 1792 EV itu menabrak dinding pembatas parkiran. Konstruksi dinding bibir tempat parkir dinilai beberapa pihak tidak layak.

Namun Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Williardi Wizar justru tidak menemukan kesalahan yang dilakukan pengembang. "Tidak ada kesalahan pengembang," tegas pria bertubuh tegap tersebut.

Hal itu disampaikan Williardi saat ditemui di Jl Ciledug Raya, Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2007).

Mobil itu dikendarai oleh Trisna Priyatna yang merupakan istri dari Topan Rusli. Menurut keterangan rekan dekat keluarga tersebut, Trisna belum lama bisa mengemudikan mobil.

"Pengemudinya juga tidak punya SIM," lanjut Williardi.
(nvt/ana)

**NEO** Tue May 22, 2007 11:22 pm

dr. SaNtai wrote:kenapa sebuah nyawa bisa bgitu aja disepelekan,,,kejadian itc begitu meyesakan,,kenapa ga da tuntutan....dsar sistem buruk negara yg tetap ga berubah dari dulu!!!!
menyeballlllllkaaannn!!!!!!!!
bisa2nya mereka menyalahkan si korban,,,yg jelas2 itu terjadi karena sistem safety yg ga keruan!!! whai para pengusaha jgan hanya ngejar keuntungan mulu!!! dsar babe aerr!!!!

knapa kalian diam saja!!!!! tunjukkan aspirasi kaliann......sadarkah kalian semuaaa!!!???!?!?!?!?!
MENYEBALKAN !!!!!!!!

dr. SaNtai juga dokter anda bersama

itulah negara kita bung...
dimana hukum dan peraturan masih bisa di beli
fakta dan kenyataan bisa diubah menjadi kebohongan dan kemunafikan

**Wong Edan** Wed May 23, 2007 4:17 pm

Weleh-weleh...., kenapa semua orang cenderung mencari kambing hitam dalam setiap peristiwa, kondisi ini akhirnya juga akan dimanfaatkan oleh oknum² yg ndak ebrtanggung jawab buat ngeruk keuntungan pribadi dengan dalih membela kaum lemah.

Kalau menurut saya, neh :
1. Bangunan itu di desain oleh lembaga konsultan, harusnya mereka memperkirakan kalau dibentur oleh mobil, jgn tembok atau pembatasnya yg rusak, tapi yg nabrak yg rusak. Ini masalah design konstruksi, mungkin pemilik ndak tahu hal ini, tapi bisa dilacak ke consultannya. Kemudian tanggung jawab consultan sebagai desainer kan juga harus ada.

2. Yang megemudi juga harusnya tahu diri, kalo emang belom mahir ( menurut keterangan di atas ), ya jangan lah nekat, karena semua itu kan resiko.

3. Segala perbuatan itu ada resikonya, berani berbuat berarti harus berani menanggung resiko, resiko adalah bagian dari hidup kita. Kalo belom mahir mengemudi, tapi nekat mengemudi, resikonya ya celaka.

4. Semua itu sudah di atur yg Kuasa, ndak usah selalu mencari kambing hitam, tapi carilah solusi bagaimana supaya kedepan kejadian spt ini tidak terulang kembali....

Itu aja dah, gw juga lagi stresssssssss....tresssss...tressssss....

99 Wed May 23, 2007 9:15 pm

kalo menurut aturan kepolisian sih jelas yg akan disalahkan adalah pemegang sim dikendaraan tsb yg sudah mengijinkan orang lain yg tidak memiliki sim untuk mengemudi.

tapi karena orang tsb (si suami) juga ikut meninggal, jadi kasusnya otomatis batal.

**Wong Edan** Thu May 24, 2007 11:44 am

99 wrote:kalo menurut aturan kepolisian sih jelas yg akan disalahkan adalah pemegang sim dikendaraan tsb yg sudah mengijinkan orang lain yg tidak memiliki sim untuk mengemudi.

tapi karena orang tsb (si suami) juga ikut meninggal, jadi kasusnya otomatis batal.

Bener juga, jadi jgn pemilik gedung yg disalahin. Masak ada mobil nyasar, rem nya blong misalnya, atao pengemudinya mabok atau ngantuk nabrak pos hansip, kan bukan pos hansipnya yg disalahin, ya yg mengemudi yg di salahkan......hehehe...ada hubungannya dengan topik di atas nggak ya..?

dr. SaNtai Thu May 24, 2007 12:59 pm

Wong Edan wrote:
99 wrote:kalo menurut aturan kepolisian sih jelas yg akan disalahkan adalah pemegang sim dikendaraan tsb yg sudah mengijinkan orang lain yg tidak memiliki sim untuk mengemudi.

tapi karena orang tsb (si suami) juga ikut meninggal, jadi kasusnya otomatis batal.

Bener juga, jadi jgn pemilik gedung yg disalahin. Masak ada mobil nyasar, rem nya blong misalnya, atao pengemudinya mabok atau ngantuk nabrak pos hansip, kan bukan pos hansipnya yg disalahin, ya yg mengemudi yg di salahkan......hehehe...ada hubungannya dengan topik di atas nggak ya..?

thts way, knpa skarang yg muncul bukan lg pihak korban. bukannya mencari kambing hitam sih. karena sesalah apapun korban ga bs lagi diungkit, krna mereka jg uda tewas.

Masalah utamanya sih seberapa concern kah dari segala sistem yg ada utk memberikan safety terhadap pelayanan masyarakat. gw setuju bgt dengan wong edan dmn pasti ada org2 yg memanfaatkan situasi sprti ini.

Intinya adalah kedepannya supaya dalam pengembangan kota dimanapun itu diseluruh indonesia. pihak2 yg terkait hrus punya tanggung jawab terhadap keamanan konsumen...disitulah hikmah yg sebenarnya mencoba bangun utk menyadarkan semua pihak. semoga itu menjadi pembelajaran buat pengembang, dan juga pihak keluarga2 yg laen yg semoga tidak lagi sembrono dlm bertindak yg bisa berakibat fatal.

Hidup bukan game, yang kl mati bs idup lagi bro...!!!
just be care full..!!!

:2ew:

Sponsored content

liciiikkkk!!!!!

liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!

aneh jg sih

Re: liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!

Re: liciiikkkk!!!!!