Radja dan Repvblik Akan Tampil di FBI Medan

Grup musik Radja dan Repvblik akan tampil di acara Festival Budaya Islam (FBI), yang akan diselenggarakan di depan Masjid Raya, Medan. Repvblik akan tampil lebih dahulu, yakni tanggal 23 Desember, sementara Radja akan tampil pada tanggal 25 Desember 2007.

"Kegiatan Festival Budaya Islam (FBI) yang digelar oleh pihak Pemko Medan ini akan menampilkan dua band papan atas, yakni Radja dan Repvblik, dimana kedua band ini akan dijadwal tampil pada tanggal tanggal 23 - 25 Desember," tutur Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Medan, Syafuddin, Sabtu (22/12), bertempat di Area Lapangan FBI, Jln. Masjid Raya, Medan.

Hadirnya kedua band tersebut, selain memberikan sebuah bentuk penghiburan juga untuk menarik minat masyarakat akan acara FBI tersebut. "Kita hadirkan kedua band tersebut selain sifatnya untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, khususnya kalangan remaja di Medan, karena kedua band ini selama ini cukup digemari serta menjadi sebuah ikon musik di tengah kalangan remaja dengan hits-hits andalannya. Dan juga dalam rangka memeriahkan acara Festival Budaya Islam (FBI) yang digelar pihak Pemko Medan," tambah Syarifuddin, yang didampingi oleh Sirajuddin dari Green Production, selaku event organizer acara FBI.

Selain menghadirkan kedua band tersebut, Syarifuddin mengatakan bahwa pihaknya juga akan menampilkan berbagai kegiatan lainnya, yakni band-band lokal Medan, musik acapela dan juga penampilan unik 1000 anak ber-shalawat. "Festival Budaya Islam ini merupakan yang pertama digelar di Kota Medan, khususnya Sumatera Utara, atau bisa dikatakan yang pertama di Indonesia, sehingga pihak Pemko Medan berusaha untuk menampilkan yang terbaik," jelas Syarifuddin. Dalam kegiatan festival ini, pihak Pemko Medan, menurut Syarifuddin, bekerjasama dengan pihak Museum Taman Mini Indonesia (TMII), Mesjid Istiqlal - Jakarta dan pihak Wali Songo.

"Kita jalin kerjasama dengan berbagai pihak ini untuk menjalin kerjasama dalam rangka untuk memamerkan aneka benda-benda bersejarah Islam, berupa Al-Quran besar/kecil, hingga Al-Quran beberapa abad lalu yang pernah ada dan juga pedang/keris para Wali, termasuk surat-surat penting yang merupakan bentuk simbol sejarah Islam," tandas Syarifuddin. (romulo/bun)