Maia: Saya Sangat Menderita
Halaman 1 dari 1
Maia: Saya Sangat Menderita
Terasa begitu dalam penderitaan Maia Estianty alias Maia Ahmad.
Popularitas yang berhasil ia raih ternyata harus ditebus dengan harga
mahal. Keinginannya untuk bisa selalu dekat dengan anak-anaknya telah
'terenggut'. Andaikan masih mungkin, pasti ia akan memilih untuk
kembali bersama keluarganya. Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur.Namun
demikian, ia tak putus-putusnya berpengharapan, salah satunya yakni
agar KPAI bisa menjembatani maksud hatinya itu. Oleh sebab itu, ia
mengirimkan sepucuk surat ke KPAI. Berikut isi dari sepucuk surat Maia untuk KPAI, yang sempat terbaca oleh tim KapanLagi.com di atas meja seusai preskon pada hari ini, Kamis (8/11) :'Dengan
surat ini perkenankanlah saya mengungkap isi hati saya, sehubungan
dengan masalah kemelut rumahtangga yang saya alami dalam
pembimbingan/pengasuhan anak anak kandung saya. Adapun masalah
psikologis yang saya alami dan di luar kemampuan saya untuk memikulnya,
perkenankanlah kami dengan ini melaporkan suami saya yang bernama : Dhani Ahmad Prasetyo, beralamat di VII No. D-4 Pondok Indah, Jakarta Selatan yang
sangat membatasi kesempatan bagi saya untuk bisa menghabiskan waktu
dengan anak-anak saya, ketika saya ingin pergi dengan anak anak,
terlihat sekali anak-anak takut untuk meminta ijin ke ayahnya untuk
dapat pergi bersama saya. Puncak dari penderitaan
saya adalah pada waktu saya sedang berkumpul dengan ketiga anak saya di
studio saya, ketika satu dari anak saya pulang sebentar untuk mengambil
mainan PS-nya, ternyata anak tersebut tidak kembali ke studio saya. Dan keesokanya, tiba2 pembantu Dhani
dan satu oknum polisi (berpakaian preman) menjemput paksa anak-anak
saya untuk dibawa kembali ke ayahnya. Hal ini membuat anak anak saya
ketakutan dan ketika pulang mereka diancam, jika pergi ke studio
ibunya, maka anak-anak tidak boleh pulang ke rumah mereka. Dan
ketika hari ketiga Lebaran, saya yang hendak membawa anak-anak ke
Puncak, dimana sehari sebelumnya saya sudah meminta ijin ke ayahnya
anak-anak, tiba tiba anak-anak tidak boleh pergi dengan saya ke Puncak.
Hal ini tentunya membuat saya semakin menderita sebagai ibu. Pernah sekali waktu saya minta raport nilai ulangan tengah semester sekolah anak-anak ke ayahnya, tapi Dhani
mengelak untuk memberikan kepada saya, akhirnya saya pergi ke sekolah
anak-anak untuk berbincang kepada guru-guru mereka, dan saya
mendapatkan salinan kopi raport mereka. Dari para
guru, saya mengetahui kondisi anak saya yang paling tua kemungkinan
mengalami teknan psikologis, karena dikatakan jika di sekolah, dia
sering murung, menangis, dan nilai ulangannya turun sekali. Demikian
sekedar beberapa kejadian yang membuat saya sangat tertekan, untuk itu
kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak Komisi Perlindungan Anak
Indonesia untuk membantu dalam kemelut rumah tangga saya, khususnya
dalam masalah keadilan dalam kebersamaan antara anak-anak dengan
ayah-ibunya. Sebenarnya banyak sekali
kejadian-kejadian yang lainnya, dimana hak saya untuk bisa menghabiskan
waktu bersama anak-anak sangat terbatas.'
Popularitas yang berhasil ia raih ternyata harus ditebus dengan harga
mahal. Keinginannya untuk bisa selalu dekat dengan anak-anaknya telah
'terenggut'. Andaikan masih mungkin, pasti ia akan memilih untuk
kembali bersama keluarganya. Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur.Namun
demikian, ia tak putus-putusnya berpengharapan, salah satunya yakni
agar KPAI bisa menjembatani maksud hatinya itu. Oleh sebab itu, ia
mengirimkan sepucuk surat ke KPAI. Berikut isi dari sepucuk surat Maia untuk KPAI, yang sempat terbaca oleh tim KapanLagi.com di atas meja seusai preskon pada hari ini, Kamis (8/11) :'Dengan
surat ini perkenankanlah saya mengungkap isi hati saya, sehubungan
dengan masalah kemelut rumahtangga yang saya alami dalam
pembimbingan/pengasuhan anak anak kandung saya. Adapun masalah
psikologis yang saya alami dan di luar kemampuan saya untuk memikulnya,
perkenankanlah kami dengan ini melaporkan suami saya yang bernama : Dhani Ahmad Prasetyo, beralamat di VII No. D-4 Pondok Indah, Jakarta Selatan yang
sangat membatasi kesempatan bagi saya untuk bisa menghabiskan waktu
dengan anak-anak saya, ketika saya ingin pergi dengan anak anak,
terlihat sekali anak-anak takut untuk meminta ijin ke ayahnya untuk
dapat pergi bersama saya. Puncak dari penderitaan
saya adalah pada waktu saya sedang berkumpul dengan ketiga anak saya di
studio saya, ketika satu dari anak saya pulang sebentar untuk mengambil
mainan PS-nya, ternyata anak tersebut tidak kembali ke studio saya. Dan keesokanya, tiba2 pembantu Dhani
dan satu oknum polisi (berpakaian preman) menjemput paksa anak-anak
saya untuk dibawa kembali ke ayahnya. Hal ini membuat anak anak saya
ketakutan dan ketika pulang mereka diancam, jika pergi ke studio
ibunya, maka anak-anak tidak boleh pulang ke rumah mereka. Dan
ketika hari ketiga Lebaran, saya yang hendak membawa anak-anak ke
Puncak, dimana sehari sebelumnya saya sudah meminta ijin ke ayahnya
anak-anak, tiba tiba anak-anak tidak boleh pergi dengan saya ke Puncak.
Hal ini tentunya membuat saya semakin menderita sebagai ibu. Pernah sekali waktu saya minta raport nilai ulangan tengah semester sekolah anak-anak ke ayahnya, tapi Dhani
mengelak untuk memberikan kepada saya, akhirnya saya pergi ke sekolah
anak-anak untuk berbincang kepada guru-guru mereka, dan saya
mendapatkan salinan kopi raport mereka. Dari para
guru, saya mengetahui kondisi anak saya yang paling tua kemungkinan
mengalami teknan psikologis, karena dikatakan jika di sekolah, dia
sering murung, menangis, dan nilai ulangannya turun sekali. Demikian
sekedar beberapa kejadian yang membuat saya sangat tertekan, untuk itu
kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak Komisi Perlindungan Anak
Indonesia untuk membantu dalam kemelut rumah tangga saya, khususnya
dalam masalah keadilan dalam kebersamaan antara anak-anak dengan
ayah-ibunya. Sebenarnya banyak sekali
kejadian-kejadian yang lainnya, dimana hak saya untuk bisa menghabiskan
waktu bersama anak-anak sangat terbatas.'
rmf234- Peringatan I
-
Jumlah posting : 575
Age : 45
Lokasi : Jakarta
Registration date : 01.05.07
Statistik
Point:
(50/200)
Warning:
(9/10)
Thank:
(100/1000)
Similar topics
» Maia Ahmad
» Dhani Tuding Keluarga Penyebab Maia 'Mbalelo'
» Dihalangi Ketemu Anak, Maia Estianty Ngadu ke KPAI
» Dhani Tuding Keluarga Penyebab Maia 'Mbalelo'
» Dihalangi Ketemu Anak, Maia Estianty Ngadu ke KPAI
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik