LOG OUT:WWW.MINDER.COM
Halaman 1 dari 1
LOG OUT:WWW.MINDER.COM
Sesekali nggak percaya diri, sih, nggak apa-apa. Tapi kalau keseringan minder dan akhirnya jadi kehilangan kesempatan bagus yang ternyata bisa banget meningkatkan kualitas hidup kita, wah... kita sendiri yang gigit jari, kan?
Apa yang salah?
Menurut psikolog Rima Olivia, kita sebaiknya punya rasa pede yang mapan dan proporsional, artinya sesuai kapasitas dan melihat kekuatan pribadi kita. Jika kadarnya terlalu kecil, kita cenderung tidak mampu melihat kelebihan kita. Yang ada, semua yang ada dalam diri kita selalu lebih kecil atau lebih rendah dibandingkan orang lain.
"Jeleknya, nih, orang yang minder ini dianggap tidak bersyukur karena tidak mampu melihat apa yang dia miliki sekarang sebagai hal positif. Dia selalu membandingkan dengan hal yang lebih tinggi, lebih bagus, lebih penting, dan lebih dihargai," kata Rima.
Bisa dibilang, orang yang minder ini percaya kalau yang salah itu dirinya. Dan sayangnya, nih, biasanya si minder ini juga nggak terlalu sadar kalau dia menyimpan keyakinan itu. Akhirnya, apalagi kalau dia akan semakin (menganggap) tidak berharga dibandingkan orang lain...
Aku berharga!
Minder gara-gara nggak cuma satu orang yang bilang kita gendut? Kalau memang berat badan kita di atas rata-rata, ya terima saja. Tapi kita juga harus bisa menghargai diri sendiri, kalau si gendut ini punya potensi lain yang kudu dilihat orang lain.
"Kita mesti ingat bahwa aspek manusia itu nggak hanya satu. Nggak pernah hanya dilihat dari sisi penampilan. Secara fisik tidak langsing atau cantik, tetapi jika kita tetap bisa bersikap tenang di situasi yang menegangkan, bukannya itu jadi nilai positif dan kelebihan juga?" kata Rima.
Percaya, deh, kita semua pasti punya hal-hal yang bisa kita banggakan. Terus gali dan evaluasi diri sendiri untuk menemukan potensi yang selama ini mungkin tersembunyi dalam banget. Sayang, kan, kalau kita terlalu mendewa-dewakan keminderan kita dan sampai lupa hal positif yang sebetulnya sudah kita miliki. Beneran! (CC)
Apa yang salah?
Menurut psikolog Rima Olivia, kita sebaiknya punya rasa pede yang mapan dan proporsional, artinya sesuai kapasitas dan melihat kekuatan pribadi kita. Jika kadarnya terlalu kecil, kita cenderung tidak mampu melihat kelebihan kita. Yang ada, semua yang ada dalam diri kita selalu lebih kecil atau lebih rendah dibandingkan orang lain.
"Jeleknya, nih, orang yang minder ini dianggap tidak bersyukur karena tidak mampu melihat apa yang dia miliki sekarang sebagai hal positif. Dia selalu membandingkan dengan hal yang lebih tinggi, lebih bagus, lebih penting, dan lebih dihargai," kata Rima.
Bisa dibilang, orang yang minder ini percaya kalau yang salah itu dirinya. Dan sayangnya, nih, biasanya si minder ini juga nggak terlalu sadar kalau dia menyimpan keyakinan itu. Akhirnya, apalagi kalau dia akan semakin (menganggap) tidak berharga dibandingkan orang lain...
Aku berharga!
Minder gara-gara nggak cuma satu orang yang bilang kita gendut? Kalau memang berat badan kita di atas rata-rata, ya terima saja. Tapi kita juga harus bisa menghargai diri sendiri, kalau si gendut ini punya potensi lain yang kudu dilihat orang lain.
"Kita mesti ingat bahwa aspek manusia itu nggak hanya satu. Nggak pernah hanya dilihat dari sisi penampilan. Secara fisik tidak langsing atau cantik, tetapi jika kita tetap bisa bersikap tenang di situasi yang menegangkan, bukannya itu jadi nilai positif dan kelebihan juga?" kata Rima.
Percaya, deh, kita semua pasti punya hal-hal yang bisa kita banggakan. Terus gali dan evaluasi diri sendiri untuk menemukan potensi yang selama ini mungkin tersembunyi dalam banget. Sayang, kan, kalau kita terlalu mendewa-dewakan keminderan kita dan sampai lupa hal positif yang sebetulnya sudah kita miliki. Beneran! (CC)
RaTu_KuiS- .
-
Jumlah posting : 1187
Lokasi : ...TePi LauT...
Status : NYoBa SeTia :D
Hobby : GeSa GeSi
Registration date : 23.04.07
Statistik
Point:
(25/100)
Warning:
(0/0)
Thank:
(5/1000)
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik